Oli adalah “darah” bagi mesin kendaraan. Tanpa oli yang berkualitas, performa mesin bisa menurun drastis, bahkan rusak. Namun sayangnya, saat ini peredaran oli palsu semakin marak, dan banyak pengemudi tidak sadar sudah menggunakan oli yang tidak asli.
Kabar baiknya, kamu bisa membedakan oli palsu dan asli hanya dari bau dan warna — asal tahu ciri-cirinya. Yuk, simak tipsnya berikut ini!
1. Perhatikan Warna Oli
Warna oli bisa jadi indikator pertama keaslian dan kualitasnya.
Oli Asli:
• Warna bening kekuningan hingga keemasan.
• Terlihat jernih dan bersih, meski agak kental.
• Saat dituangkan, tidak meninggalkan residu atau serpihan di permukaan.
Oli asli mengandung aditif dan deterjen berkualitas tinggi yang membuatnya tampak lebih “bersih” dan stabil terhadap panas.
Oli Palsu:
• Warna cenderung gelap, buram, atau keabu-abuan bahkan sebelum digunakan.
• Kadang terlihat seperti oli bekas atau mengandung kotoran halus.
• Bisa juga terlalu cair atau terlalu kental dibanding standar normal.
Warna oli palsu sering kali hasil campuran dari oli bekas atau bahan kimia murah, yang tidak mampu melindungi mesin dengan baik.
2. Cium Bau Oli dengan Teliti
Selain warna, aroma oli juga bisa jadi petunjuk penting.
Oli Asli:
• Memiliki bau khas lembut dan tidak menyengat.
• Kadang tercium aroma seperti logam atau bahan kimia ringan, tapi tetap halus dan tidak mengganggu hidung.
• Tidak menimbulkan rasa “terbakar” saat dicium.
Oli Palsu:
• Bau lebih tajam, menyengat, atau seperti gosong.
• Beberapa oli palsu bahkan beraroma seperti plastik terbakar.
• Ini menandakan bahan dasar dan aditifnya tidak berkualitas atau sudah terkontaminasi.
Jika kamu mencium bau “aneh” atau berbeda dari oli yang biasa kamu gunakan, sebaiknya curiga dan hindari pemakaian.
3. Cek Tekstur dan Viskositas (Kekentalan)
Meskipun tidak termasuk bau dan warna, ini bisa jadi pelengkap saat memeriksa oli.
Oli asli:
Terasa lembut di jari, tidak terlalu encer, dan tidak meninggalkan butiran kasar.
Oli palsu:
Bisa terasa lebih licin tapi encer, atau justru terlalu kental dan meninggalkan residu seperti minyak goreng bekas.
4. Tips Tambahan untuk Hindari Oli Palsu
Selain mengenali dari bau dan warna, lakukan langkah pencegahan berikut:
• Beli oli hanya di toko resmi, bengkel terpercaya, atau distributor brand ternama.
• Periksa segel dan kemasan. Oli palsu sering memakai kemasan bekas dengan segel yang sudah rusak.
• Bandingkan harga. Jika harga terlalu murah dari pasaran, patut dicurigai.
Kesimpulan
Kamu bisa mengenali oli asli dan palsu dengan memperhatikan warna dan baunya:
• Oli asli: bening keemasan, bau lembut dan tidak menyengat.
• Oli palsu: buram, gelap, dan bau tajam seperti gosong atau kimia keras.
Gunakan selalu oli asli agar mesin tetap terlindungi, performa optimal, dan umur kendaraan lebih panjang. Ingat, jangan tergiur harga murah, karena oli palsu bisa merusak mesin dan membuat biaya perbaikan jauh lebih mahal!