12 May 2023

Berkendara Dengan Aman dan Nyaman dengan Menjujung Asas Keselamatan

Berkendara Dengan Aman dan Nyaman dengan Menjujung Asas Keselamatan

Pemicu kecelakaan lalu lintas (lakalantas) bisa beragam. Ada tiga hal yang berpengaruh terhadap asas keselamatan berkendara, yaitu: infrastruktur jalan, teknis kendaraan, dan perilaku dalam mengemudi.

Memahami Infrastruktur Jalan

Pada umumnya infrastruktur jalan dibuat dengan metode pengaspalan. Namun,  akhir-akhir ini pembuatan jalan dengan menggunakan beton lumrah digunakan dalam pembangunan prasarana .jalan.

Metode pertama dikenal sebagai konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement), yang kedua disebut perkerasan beton/kaku (rigid pavement). Sesuai namanya, jalan aspal nyaman dilewati oleh kendaraan ringan. Jalan beton cenderung terasa kasar, bumpy, dan warna permukaannya menyilaukan. Namun, perlu diketahui bahwa jalan beton lebih awet dan mampu menahan bobot kendaraan berat ketimbang jalan aspal.

Dengan memahami karakteristik jalan, maka diharapkan pengemudi dapat menyesuaikan diri dengan kondisi jalan yang menurun,  menanjak, bergelombang, berlubang, lurus membosankan, menyilaukan, atau tikungan, sehingga pengemudi dapat lebih berhati-hati dan selalu waspada. Khusus jalan tikungan, biasanya permukaan jalan dibuat cenderung miring ke arah dalam dengan tujuan agar kendaraan tidak “terlempar” keluar akibat adanya gaya sentrifugal. Namun, ada juga kondisi jalan tikungan yang tidak mengikuti kaidah tersebut. Untuk itu, berhati-hatilah dan selalu waspada dalam berkendara!

Pada dasarnya, baik jalan beton maupun aspal umumnya telah dilengkapi dengan rambu keselamatan yang cukup, seperti pagar pengaman (guardrail), baja galvanis, dan penerangan. Hal ini dirancang semata-mata demi keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara, sepanjang pengemudi mematuhi petunjuk keselamatan jalan.

Kendaraan sebagai alat transportasi manusia, wajib diperiksa keadaannya secara berkala. Aspek keselamatan seperti daya cengkeram ban, kemampuan pengereman, lampu peringatan (sein, rem, alat penerangan), jauh lebih penting daripada tenaga mesin. Untuk itu, sebelum kita melakukan perjalanan jauh, ada baiknya kendaraan diperiksa terlebih dahulu :


1.      Periksa ketebalan dan tekanan angin ban.

2.      Daya pengereman dan reservoir minyak rem.

3.     Lampu-lampu, seperti penerangan utama, lampu rem, dan sein. Perlu diingat, lampu dekat digunakan untuk perjalanan malam. Lampu jauh (dim/high beam) digunakan untuk pencahayaan berjarak 100-300 meter ketika tidak ada kendaraan darj arah yang berlawanan karena sinarnya  dapat menyilaukan pengendara lain.

4.      Memastikan semua lampu sein berfungsi dengan normal.

5.     Setelah itu, lakukan pemeriksaan bagian lain seperti : oli, air radiator, aki/baterai, suspensi, kaki-kaki, dan lain-lain.

6.      Meskipun setiap kendaraan dilengkapi tools standar pabrikan, tidak ada salahnya membawa perlengkapan tambahan seperti pompa angin elektrik, jerigen, kunci-kunci, dan peralatan/perlengkapan lainnya.

Mengelola Perilaku Dalam Mengemudi

1.      Patuhi rambu-rambu keselamatan jalan raya.

2.    Tidak usah ngebut. Mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi hanya berselisih hitungan menit, dibandingkan dengan berkendara secara normal.

3.     Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, seraya memperhitungkan jarak aman pengereman. Patokan jarak tersedia di jalan tol.

4.    Tidak memaksakan diri di luar batas kemampuan tubuh. Beristirahat setelah berkendara 2-3 jam selama 15-30 menit atau disesuaikan dengan kebutuhan.

5.    Jangan mudah terpancing emosi. Di jalan raya, sering terjadi pengendara lain "memanas-manasi" kita. Tidak perlu tersulut emosi dengan provokasi seperti itu. Tidak ada piala untuk kebut-kebutan di jalan raya.

6.      Hormati pengguna jalan lainnya, misalnya dengan memberi jalan kepada kendaraan lain yang lebih cepat.

7.  Terapkan etika mengemudi, seperti : tidak membunyikan klakson pada malam hari, menjalankan kendaraan dengan ugal-ugalan, menyalakan lampu jauh ketika berada di belakang kendaraan lain, menghalangi kendaraan lain dengan berada di sisi paling kanan, dan tindakan yang kurang beretika lainnya.

8.      Selalu ingat bahwa ada penumpang yang harus diantar dengan selamat sampai tujuan.

9.      Bila mengemudi seorang diri, ingat juga bahwa keluarga di rumah menantAnda tiba dengan selamat

Pada akhirnya, mengemudi adalah mengendalikan kendaraan sedemikian rupa agar terasa nyaman, tidak menegangkan, dan selamat sampai tujuan dengan menjunjung tinggi asas keselamatan berkendara.

Penting bagi seluruh pengemudi untuk dapat mengindahkan infrastruktur jalan dan rambu-rambu yang ada, melakukan persiapan teknis kendaraan dengan seksama, dan mengelola perilaku mengemudi selama perjalanan.