Saat berkendara di tengah kabut tebal, visibilitas sangat terbatas dan bisa membahayakan pengemudi. Banyak orang berpendapat bahwa lampu depan yang berwarna putih tidak efektif menembus kabut, mereka mengatakan lebih baik menggunakan lampu yang berwarna kuning. Tapi apakah itu benar? Mari kita bahas dari sisi logika dan sains!
Fakta: Lampu Putih Memang Kurang Efektif di Kabut Tebal
Ya, ini adalah FAKTA. Lampu depan berwarna putih (yang biasanya bersuhu warna 5000K ke atas) memang tampak lebih terang di malam hari atau kondisi normal, tapi kurang efektif di kondisi berkabut. Kenapa?
Penjelasannya Secara Ilmiah
Kabut terbentuk dari butiran air kecil yang berada di dalam atmosfer.. Ketika cahaya putih yang merupakan campuran berbagai spektrum cahaya mengenai butiran ini, ia akan terhambur ke segala arah (disebut scattering), sehingga malah menciptakan silau dan "tirai putih" di depan pengemudi. Akibatnya, jarak pandang justru makin pendek.
Kenapa Lampu Kuning Lebih Baik?
Lampu kuning memiliki panjang gelombang yang lebih panjang daripada cahaya putih atau biru. Gelombang panjang ini lebih mampu "menembus" kabut karena tidak mudah terhambur. Itulah sebabnya lampu kabut (fog lamp) di kendaraan biasanya berwarna kuning atau kekuningan (sekitar 3000K).
Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?
1. Gunakan fog lamp jika ada, terutama saat kabut turun tebal.
2. Jika hanya punya lampu utama putih, hindari penggunaan high beam (lampu jauh) karena malah memperburuk visibilitas.
3. Kurangi kecepatan dan jaga jarak saat berkendara dalam kondisi berkabut.
Kesimpulan
Fakta bahwa Lampu putih memang tidak efektif untuk menembus kabut tebal dibandingkan lampu kuning. Bukan karena lampunya "jelek", tapi karena sifat cahaya dan interaksinya dengan kabut.
Ingin lebih aman di musim hujan atau berkabut? Pastikan kendaraanmu punya lampu kabut atau pertimbangkan mengganti lampu depan dengan suhu warna yang lebih hangat.